Harga Gabah Hari Ini 2021 Jawa Tengah
Harga Gabah Hari Ini 2021 Jawa Tengah – Memasuki musim paceklik, harga gabah maupun beras mulai meroket baik beras dengan kualitas premium maupun medium. Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, namun hal ini tetap tak terhindarkan. Negara kita sudah sering melakukan impor beras dari negara lain. Tak heran bila fenomena harga gabah yang selalu naik pada musim tertentu selalu terjadi.
Kenaikan harga tersebut mempersulit masyarakat yang memiliki penghasilan rendah untuk menikmati beras yang berkualitas. Tidak hanya terjadi di awal tahun 2018 saja, harga beras dan gabah ini sudah terlihat kenaikannya sejak akhir tahun 2017 lalu. Harga beras naik sejak pasokan dari para tengkulak ke pedagang mulai berkurang karena musim paceklik.
Salah satu daerah penghasil gabah yang mengalami kenaikan harga adalah Indramayu. Harga beras di beberapa pasar di daerah Indramayu semakin meningkat. Harga beras untuk kualitas premium mencapai harga sekitar Rp 11.500,- hingga Rp 12.000,- untuk setiap kilo.
Hal ini tentu memberatkan masyarakat kalangan menengah ke bawah. Berbagai usaha dilakukan pemerintah seperti melakukan Operasi Pasar Cadangan Beras Pemerintah (OPCBP) oleh Kantor Bulog Indramayu dengan menjual beras kualitas medium ke berbagai titik. Namun, hal itu tidak berpengaruh ke semua pasar di Indramayu.
Banyak konsumen yang membeli harga beras dengan kualitas medium dengan harga mencapai 10 ribu dari yang sebelumnya hanya 7 ribu saja. Padahal pihak BULOG Indramayu menjual beras ke pasaran dengan harga 8 ribu dengan catatan pedagang beras menjual beras eceran per kilo tidak melebihi Rp9.350,-. Operasi ini akan dilaksanakan hingga Bulan Maret 2018. Pada saat itu biasanya Kabupaten Indramayu telah mencapai masa panen padi.
Harga padi di Indramayu saat ini mencapai sekitar 4.100 per Kg untuk Januari 2018. Bahkan di pasaran ada yang mencapai 6 ribu per kg. Harga tersebut berlaku untuk harga gabah kering giling. Harga ini juga masih bisa mengalami fluktuasi saat memasuki masa paceklik seperti sekarang ini.
Harga gabah memang cenderung naik daripada saat musim tanam padi. Masa paceklik merupakan masa di mana berbagai harga gabah dan beras naik karena pasokan tengkulak yang berkurang ke berbagai pedagang pasar. Masa ini ditandai dengan adanya masa tanam padi yaitu ketika petani mengeluarkan banyak modal untuk biaya tanam padi saat musimnya tiba.
Selain Indramayu, berikut beberapa harga gabah di daerah penghasil gabah kering Indonesia. Harga gabah paling tinggi terjadi pada jenis gabah kering giling, kemudian gabah kering petani dan gabah dengan kualitas rendah.
Daftar Harga Gabah Hari Ini Jawa Tengah & Lainnya
Nama Kota | Harga Gabah Kering Giling (Per Kg) |
Indramayu | Rp. 4.100 |
Bandung | Rp. 4.500 |
Garut | Rp. 4.250 |
Sukabumi | Rp. 4.300 |
Cirebon | Rp. 4.350 |
Cianjur | Rp. 4.400 |
Ciamis | Rp. 4.550 |
Bantul | Rp. 4.010 |
Jogja | Rp. 4.020 |
Jawa Tengah | Rp. 4.200 |
Bali | Rp. 4.088 |
Banyumas | Rp. 4.050 |
Ponorogo | Rp. 4.100 |
Jember | Rp. 4.150 |
Ngawi | Rp. 4.050 |
Lampung | Rp. 4.450 |
Kebumen | Rp. 4.250 |
Kalimantan Selatan | Rp. 4.650 |
Lombok | Rp. 4.500 |
Sumbawa | Rp. 4.550 |
Sumbar | Rp. 4.500 |
Disclaimer : harga gabah di atas dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan dari kami.
Daftar tersebut belum termasuk seluruh kota penghasil gabah di Indonesia. apabila dilihat dari tabel, maka harga gabah kering giling paling rendah terdapat di Kota Yogyakarta dan Bantul masing-masing sebesar Rp 4.010 dan Rp 4.020. Sementara dari Jawa Timur terdapat di kota Ngawi sebesar Rp 4.050. Meskipun begitu, harga gabah di Ngawi hari ini belum tentu sama dengan harga tersebut. Harga gabah masih fluktuatif di masa paceklik seperti ini.
Informasi kenaikan harga gabah
Kenaikan harga gabah yang diikuti harga beras ini sudah terlihat sejak November tahun lalu. Kenaikan saat itu sudah mencapai Rp 10.700,- per kilogram, sehingga tidak mengherankan jika pada awal Januari 2018 saja harga beras sudah mencapai 11 ribu. Hal itu sangat jauh dari Harga Eceran Tetap atau HET yang telah ditetapkan yaitu Rp 9.450 per Kg. Sementara stok beras di BULOG hanya 958.000 ton saja sehingga kesulitan untuk menekan harga beras di pasaran. Semoga di masa paceklik berikutnya, pemerintah melalui BULOG harus menyiapkan stok yang lebih banyak dari sebelumnya sehingga strategi untuk menekan tingginya harga di pasaran dapat berhasil.
Para petani dan konsumen pada umumnya memang harus lebih bersabar dan bertahan di masa paceklik. Apalagi banyak pedagang yang masih memanfaatkan situasi paceklik dengan memasang harga tinggi di pasaran. Harga gabah yang disajikan BPS dan sumber informasi lainnya dapat bermanfaat bagi masyarakat yang sadar untuk selalu memantau harga demi kebaikan mereka masing-masing sehingga tidak mudah dikurangi oleh pedagang nakal pada masa paceklik ini. Berbagai upaya BULOG untuk mengurangi tingginya harga beras maupun gabah pun masih diupayakan di berbagai daerah.