Ayat Alquran Tentang Musibah Kematian
Ayat Alquran Tentang Musibah Kematian – Manusia tentu pernah mengalami musibah baik itu besar maupun kecil. Ada banyak sekali ayat AlQuran tentang musibah mulai dari yang menjelaskan seputar penyebab musibah sampai dengan sikap umat muslim seharusnya saat menghadapi ujian atau musibah.
Dalam hidup, setiap makhluk yang bernyawa tentu tak akan pernah luput dengan yang namanya musibah. Musibah dan nikmat adalah dua peristiwa yang saling beriringan menimpa setiap insan. Namun, musibah menurut Al Quran adalah bentuk teguran dari Allah Ta’ala terhadap hamba-Nya.

Ayat AlQuran tentang Musibah
Topik Artikel
Surat Al Quran yang Menggunakan Arti Siksa Atau Ujian Cobaan
Allah Ta’ala menurunkan musibah kepada hamba-Nya untuk menguji kesabaran dan sebagai pengingat agar mereka mau kembali ke jalan yang benar. Perlu diingat kembali bahwa bagaimanapun juga setiap ujian atau musibah yang menimpa manusia merupakan kehendak dari Allah Ta’ala.
Sebagaimana ayat AlQuran tentang musibah dan ujian yang diisyaratkan dalam Surat Al Baqarah ayat 155. Ayat tersebut kurang lebih menjelaskan bahwa cobaan, ujian, atau musibah bisa menimpa manusia dalam berbagai bentuk atas kehendak Allah Ta’ala.
Jika kita mau bersabar menjalani semua ujian-ujian tersebut, Allah Ta’ala akan memberikan kepada kita sebuah kabar gembira serta pahala yang berlipat-lipat.
Apakah yang Dimaksud dengan Musibah?
Pada hakikatnya, musibah merupakan suatu hal yang tidak disenangi oleh jiwa manusia. Dapat dikatakan bahwa musibah adalah hal-hal yang dipandang tidak menyenangkan dan tidak sesuai dengan kemauan manusia.
Kata musibah sendiri berasal dari bahasa Arab yakni ‘ashaba’ yang berarti mengenai, membinasakan, atau menimpa.
Musibah atau ujian tidak hanya menimpa pada diri sendiri, tapi juga terjadi dalam lingkungan keluarga, negara, harta, jiwa, dan agama. Hal apapun yang dapat membuat kita merasa terancam sejatinya adalah musibah.
Pengertian musibah adalah semua peristiwa yang menimpa manusia baik dalam skala kecil hingga besar. Musibah yang terjadi dalam skala besar dan bersifat berat biasanya disebut sebagai bencana, contohnya bencana alam (gempa, banjir, tanah longsor, badai angin, dan lain sebagainya).
Perbedaan Bencana dengan Musibah
Ada beberapa pendapat yang menyatakan tentang perbedaan makna antara musibah dan bencana. Pengertian musibah umumnya lebih ditekankan pada manusia sebagai faktor penyebabnya. Sementara pengertian bencana lebih ditekan pada fenomena alam.
Misalnya, kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi dalam berita-berita sejatinya lebih cocok disebut sebagai musibah alih-alih bencana. Mengapa? Karena biar bagaimanapun juga, faktor penyebab kecelakaan umumnya disebabkan oleh manusia sebagai pelaku utamanya.
Lain halnya dengan bencana. Karakter bencana pada dasarnya adalah terjadinya secara tiba-tiba, cakupannya sangat luas, dan bersifat massal. Contohnya bencana alam. Peristiwa bencana umumnya timbul atas ‘kehendak’ alam yang sudah ditakdirkan oleh Allah Ta’ala.
Meski terjadinya bencana disebabkan oleh faktor alam, bencana alam juga bisa disebabkan oleh ulah manusia yang pada hakikatnya merupakan bentuk teguran dari Allah Ta’ala atas segala dosa-dosanya.
Sikap dalam Menghadapi Musibah
Sebagai seorang Mukmin, kita perlu meyakini bahwa apapun kehendak Allah Ta’ala atas diri kita adalah hal yang terbaik menurut pandangan-Nya.
Jika kita berpegang teguh pada keyakinan ini, maka Allah Ta’ala akan memberikan balasan berupa kebaikan bagi dirinya sebagaimana firman Allah dalam Surat At Taghabun ayat 11.
Daftar Rujukan Ayat AlQuran tentang Musibah
Adapun daftar rujukan lain tentang musibah juga tertuang dalam Surat Al Quran:
-
Surat Al Baqarah Ayat 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 155).
-
Surat At Taghabun Ayat 11
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS At Taghabun: 11).
-
Al- Baqarah, ayat 214
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah: 214)
Bersabarlah dalam menjalani segala jenis ujian atau musibah karena balasan bagi orang-orang yang bersabar akan Allah gandakan berlipat-lipat.