Ayat Alquran Tentang Hati
Ayat Alquran Tentang Hati – Rasulullah pernah bersabda bahwa di dalam tubuh manusia terdapat segumpal darah yang bernama hati. Apabila hati itu baik maka baiklah seluruhnya begitu pula sebaliknya. Dalam ayat Alquran tentang hati, Allah memerintahkan untuk menjaganya dengan baik.
Ayat Alquran Tentang Hati
Topik Artikel
Penjelasan Ayat Alquran Tentang Hati dan Macamnya
Hati seorang manusia tidak dapat dilihat oleh mata. Namun, perilaku seorang manusia dapat tercermin dari baik buruk hati yang terdapat pada dirinya. Allah telah memerintahkan setiap manusia untuk menjaga hati agar tidak terjerumus kepada hal munkar.
Berikut macam-macam dan penjelasan ayat Alquran tentang hati:
-
Hati yang Sehat
Menciptakan hati yang sehat bukan hanya dengan cara meminum obat atau sejenisnya. Ikhtiar tersebut hanya berlaku secara lahiriah, bagaimana secara batiniah? Hati yang sehat seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Al Hajj ayat 52-54.
Dalam surat tersebut dijelaskan, hati dibedakan menjadi dua macam yakni hati yang sakit dan mati serta hati yang selamat. Bagaimana hati yang sakit dan mati? Hati yang sakit dan mati adalah hati tersebut telah terkena fitnah, seperti hasad, iri, dengki, berburuk sangka, dsb.
Sedangkan hati yang selamat adalah hati yang senantiasa tunduk dan patuh akan perintah Allah subhanahu wata’ala. Hati yang selamat ini lah yang dimaksud dengan hati yang sehat.
-
Obat Hati
Ketika hati merasa sakit, sedih, kecewa maka kembali lagi kepada Al Qur’an. Oleh karena itu, Al Quran disebut sebagai asy-syifa atau obat penawar. Pernyataan ini didukung dalam Al Quran surat Al-Isra’ ayat 82.
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Al Quran merupakan obat penawar dan rahmat. Disarankan untuk setiap mukmin membaca Al Quran karena rahmat yang terdapat didalamnya.
Penjelasan Al Quran sebagai obat bukan hanya di surat Al Isra ayat 28 saja melainkan juga terdapat pada surat Yunus ayat 57 dan Fushshilat ayat 44.
Surat Dalam Al Quran yang Baik Dibaca Agar Hati Tenang
Keadaan hati manusia tidak ada yang tahu. Adakalanya merasa tenang atau justru merasa frustasi, putus asa dan sedih. Dalam penjelasan diatas, Al Quran merupakan obat penawar atau penyembuh. Berikut surat Al Quran agar hati tenang dan tidak sedih.
-
Surat Yusuf
Dalam Al Quran terdapat nama sebuah surat yang diambil dari nama seorang nabi yakni Surat Yusuf. Surat ini memiliki 111 ayat yang diantaranya sangat baik dibaca agar hati tidak mudah sedih.
Di dalam surat tersebut menjelaskan betapa sedihnya seorang ayah yakni Nabi Yaqub A.S yang berpisah dengan anaknya, Nabi Yusuf A.S yang dikiranya sudah meninggal.
Surat dalam Al Quran yang menjelaskan kisah tersebut terdapat pada ayat 85-87. Kita sebagai hamba Allah setidaknya mencoba muhasabah diri terhadap kisah para nabi dan menjadikannya sebuah pelajaran.
-
Surat Al Baqarah
Surat dalam Al Quran yang disebut sebagai sapi betina ini memiliki rahmat yang besar. Bahkan ketika membacanya hingga selesai dapat melindungi seseorang dari gangguan sihir. Sedangkan surat Al Baqarah dibaca saat sedih terdapat pada ayat 155-156, 216 dan 286.
Pada surat Al Baqarah ayat 155-156, mengingatkan manusia untuk tetap bersabar ketika diuji dan diberikan cobaan. Bahkan dalam ayat tersebut, apabila seseorang mengalami musibah maka ucapkan, “Innalillahi wainna ilaihi roji’un”.
Sedangkan pada surat Al Baqarah ayat 216, menjelaskan tentang rasa kecewa. Apabila kita tidak menyukai sesuatu barangkali hal tersebut yang disukai oleh Allah. Oleh karena itu, sebagai manusia diharuskan untuk selalu berpikir positif terhadap Allah.
Untuk ayat 286, ayat tersebut sangat tepat dibaca ketika beban yang sedang dipikul terasa berat dan merasa putus asa karena tidak mendapatkan jalan keluar. Sebaiknya, banyak-banyak membaca surat ini dan perbanyak istighfar.
Perbanyak istighfar agar hati senantiasa bersih dan selalu mengingat Allah. Dengan membaca ayat Alquran tentang hati, Insya Allah hati akan semakin tenang dan bersih.
Daftar Rujukan Ayat Alquran Tentang Hati
- Surat Al-Hajj, ayat 52-54
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلا نَبِيٍّ إِلا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (52) لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ (53) وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (54)
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, lalu Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu ,dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana, agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam permusuhan yang sangat, dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
- Surat Al-Hajj, ayat: 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.”
- Surat Yunus, ayat: 57
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
- Surat Fushshilat, ayat: 44
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ ۖ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُولَٰئِكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ
Artinya: “Dan sekiranya Al-Qur’an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur’an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (Rasul), orang Arab? Katakanlah, “Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur’an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.”
- Surat Yusuf, ayat: 85-87
Yusuf ayat 85
قَالُوْا تَاللّٰهِ تَفْتَؤُا تَذْكُرُ يُوْسُفَ حَتّٰى تَكُوْنَ حَرَضًا اَوْ تَكُوْنَ مِنَ الْهٰلِكِيْنَ.
Artinya: “Mereka berkata, “Demi Allah, engkau tidak henti-hentinya mengingat Yusuf, sehingga engkau (mengidap) penyakit berat atau engkau termasuk orang-orang yang akan binasa.””
Yusuf ayat 86
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: “Dia (Ya’qub) menjawab, \”Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.”
Yusuf ayat 87
يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
Artinya: “Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (ayat 87)
- Surat Al-Baqarah, ayat: 155-156, 216, 286
Al-Baqarah ayat 155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”
Al-Baqarah ayat 156
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata \”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un\” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”
Al-Baqarah ayat 216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Al-Baqarah ayat 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
